Kubu Raya, Detik Kalbar.Id - Keheningan malam di BTN Teluk Mulus, Desa Teluk Kapuas, Kecamatan Sungai Raya, Rabu (7/5) pukul 23.50 WIB, tiba-tiba pecah oleh teriakan panik dan gemeretak pintu. Warga yang curiga segera berlari menuju rumah DR (37), guru dan ASN yang juga anak purnawirawan Polri, Solikin (61).
Di ruang keluarga, Solikin ditemukan terbaring dengan luka serius. Sementara di kamar dalam, jenazah DR tergeletak bersimbah darah—tubuhnya menyimpan beberapa luka tusuk. Di sudut ruangan, warga berhasil mengamankan MRN (16), remaja tuna rungu dan wicara yang selama ini tinggal satu lingkungan bersama korban.
“Tiba-tiba kami dengar teriakan, terus kaca jendela pecah. Saat masuk, semuanya sudah berlumur darah,” ujar salah satu saksi mata yang enggan disebutkan namanya.
Tak butuh waktu lama, petugas gabungan Polres Kubu Raya dan Polsek Sungai Raya tiba di lokasi. Sebilah badik—diduga senjata pembunuhan—diamankan bersama pelaku. DR dinyatakan meninggal di tempat, sedangkan Solikin dilarikan ke RS Kartika Husada dalam kondisi kritis.
IPTU Hafiz Febrandani melalui Kasubsi Penmas AIPTU Ade menjelaskan, “Pelaku sudah kami amankan dan akan menjalani pemeriksaan pendampingan khusus. Karena MRN tuna rungu dan wicara, ahli audiologi dan speech-language pathologist kami libatkan agar proses penyidikan tetap humanis dan profesional.”
Hingga kini motif pembunuhan masih diselidiki. Keluarga dan tetangga terkejut karena hubungan korban dan pelaku sebelumnya dikenal akur. “Saya tidak pernah melihat gelagat aneh. Ini benar-benar di luar nalar kami,” tambah Ade.
Pihak kepolisian meminta masyarakat menahan diri dari spekulasi. “Percayakan penuh pada kami,” tegas Ade. Kepolisian berjanji mengungkap motif di balik tragedi ini dan memastikan keadilan ditegakkan, tanpa mengabaikan kondisi khusus pelaku.
Red(Erny)
Social Footer