Breaking News

Proyek Jalan Anggaran 800 Juta di Sambas Diduga Gagal Konstruksi Pengamat minta APIP Audit independen



Sambas , Detik Kalbar.Id -
Proyek Dinas Perkejaan umum dan penataan ruang Kabupaten Sambas.
 Peningkatan Jalan sekura -Semayang Kecamatan Teluk Keramat sepanjang 1,5 kilometer di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar), menuai sorotan tajam. Pasalnya baru saja dibangun mengalami kerusakan serius, dari ujung ke ujung. Kerusakan ini memunculkan dugaan kuat terjadinya gagal konstruksi.
Rabu/10/09/2025

Jalan sepanjang 1',5 kilometer yang merupakan jalur strategis penghubung antar desa tersebut, dibangun melalui pembiayaan APBD 2022 dan kini menjadi perhatian publik karena kualitas pengerjaan peningkatan jalan dinilai tidak sesuai harapan.

“Jalannya parah sekali, kelihatan jelas amblas dan bergeser. Padahal baru saja dibangun, Saya menduga ini gagal konstruksi,” keluh salah satu warga pengguna jalan yang melintas di lokasi, kepada jurnalis minggu 07/09/2025).

Berdasarkan data dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), proyek ini bernama peningkatan Jalan sekura -Semayong kecamatan Teluk Keramat pagu anggaran mencapai Rp 800,000,000,00 Tendernya dimenangkan oleh CV .Sarana Samudera dengan nilai kontrak,
Rp 758,393,000,00 dan berada di bawah pengawasan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Perkerjaan umum dan penataan ruang kabupaten Sambas, 


Kerusakan pada struktur jalan sekura-semayong ini menimbulkan pertanyaan serius terkait pengawasan teknis dan kualitas pelaksanaan proyek. Apalagi, proyek ini dirancang untuk mempertahankan kondisi jalan sesuai standar pelayanan serta meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.

Menurut Sumber sebagai pengguna. "Padahal Jalan tersebut sudah berapa kali di timbun batu Kong, tapi mengapa Dinas bisa buat perencanaan seprti itu, 
Kondisi Existing Jalan batu Kong, anggaran kurang lebih 800 juta, lalu perencanaan di timbun pakai batu Kong kembali,
di tambah metode pekerjaan lagi yang asal-asalan",bebernya

"Ironisnya, kerusakan fatal justru muncul sebelum proyek ini benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat",ungkap warga pengguna jalan yang melintas di lokasi

Di samping itu, pengamat menilai sejumlah pihak mendorong agar Dinas PUPR kabupaten Sambas membuka informasi lebih transparan serta segera mengevaluasi kontraktor pelaksana proyek. Masyarakat berharap persoalan ini tidak berhenti pada kajian teknis, tetapi juga menyentuh aspek pertanggungjawaban anggaran negara",jelasnya 

Red / * Dk

Type and hit Enter to search

Close